Jika ada dua kelompok,
yang satu melakukan kegiatan, berkumpul, membaca doa doa terhadap
Tuhannya. Tidak menjadikan kegiatan itu sebagai bentuk ibadah langsung,
tetapi Dengan itu mereka bisa merasakan keberadaan Tuhan di hati mereka.
kelompok yang satu lagi, tidak melakukan. karena mereka berpendapat
yang berbeda mengenai kegiatan kelompok pertama, dan menganggap kelompok
pertama salah. Mereka sibuk meluruskan
gerakan dalam berdoa dan dalam memuji tuhannya, sehingga tak jarang
tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan dihatinya, karena terlalu sibuk
merasakan "kemenangan"dirinya atas mereka yang kelompok ini sesatkan.
Atau sebaliknya
Jika kelompok pertama melakukan kegiatan itu bukan karena merasakan
adanya Tuhan, tapi sebatas karena merasa paling benar , hasil belajar
pada pemuka agama tertentu.
dan kelompok kedua, ketika tidak
melaksanakan itu, mereka tidak menyesatkan kelompok pertama. mereka bisa
bertoleransi untuk kelompok lainnya, dan karena itu dapat merasakan
adanya Tuhan.
Pertanyaanya, jika Beragama adalah merasakan
adanya Tuhan -tempat bernaung, tempat memohon segala sesuatu- pada hati
setiap pemeluknya, maka mana yang benar beragama? masalah ritual kah?
atau masalah hati?
Begitulah, ketika Benar, jangan merasa paling benar. karena kalau saya salah, tidak juga merasa paling salah.
Salam. Rahayu! _/\_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar