Januari 09, 2010

Dipermainkan Permainan...

Bro, sis, tentu kita semua pernah merasakan enaknya sebuah permainan. Entah itu permainan tradisional ataupun permainan modern.

Fenomena hidupnya permainan di kehidupan manusia memang tidak bisa dihindarkan lagi. Mulai dari anak-anak TK bahkan sampai yang sudah dewasa pun banyak yang menjuluki dirinya sebagai game master , walaupun menurut saya itu tidak lebih dari bahasa yang lebih sopan untuk sebutan maniak!

Permainan memang merupakan sarana hiburan. Dan yang perlu diperhatikan adalah, yang namanya hiburan tentu dilakukan ketika kita sudah merasa jenuh. Lantas bagaimana bila ada orang yang bisa menghabiskan banyak waktunya disetiap hari hanya untuk bermain game, atau melakukan permainan? Salah satu contohnya seperti banyak yang bisa kita lihat sendiri di warnet-warnet yang menyediakan fasilitas game. Dalam konteks seperti itu, game bukan lagi menjadi media hiburan. Tetapi sudah menjadi gaya hidup atau bahkan sudah menjadi kebutuhan! Ironis bukan, manusia sudah dipermainkan oleh permainan.

Para programmer game telah menciptakan game sedemikian rupa sehingga membuat si pemakainya geregetan untuk terus memainkan game itu. sungguh terlihat betapa pandainya mereka membodohi kita. Di awal sebuah game (saya ambil contoh game RPG, Racing)mereka memprogram bahwa game itu mudah untuk kita lalui dan juga mereka menyisipkan sesuatu yang sekiranya bisa menarik perhatian kita. Misalkan, untuk permainan RPG, programmer sengaja memberikan hadiah kepada si pemain berupa item-item unik yang berkekuatan lumayan dahsyat. Sengaja mereka membuat item tersebut dalam kondisi yang belum mencapai level tertinggi. Hal ini dimaksudkan agar si pemain tersebut terus memainkannya dan berusaha untuk mendapatkannya. Tapi ironisnya, para gamer kadang kurang menyadari bahwa sebenarnya itu bertujuan untuk menyita waktu kita lebih lama dan malah beranggapan bahwa itu adalah sebuah tantangan.

Begitu pula untuk game Racing. Lebih khususnya permainan balapan liar yang mobilnya mengkilat dengan merk terkenal dan dapat dimodifikasi sesuka hati kita. Sebenarnya tidak sepenuhnya sesuka hati. Kadang ada beberapa item yang baru bisa diggunakan apabila kita telah menyelesaikan serangkaian balapan. Dan kadang setelah terbuka pun, masih harus menjalankan serangkaian balapan untuk mendapatkan uang untuk membeli spare part atau asesoris mobil tersebut. Tentu mereka (para programmer) sedah menciptakan susana game sedemikian rupa sehingga kita susah untuk memenangkan lomba. Dan secara psikologis, ini akan membuat kita semakin penasaran yang nanti nya membuat kita semakin ingin terus memainkan dan tentu membuat kita semakin banyak membuang waktu.

Hal yang paling menonjol lainnya dalam game adalah adanya tingkatan kesulitan (difficulty). Biasanya terdapat 3 pilihan. Antara lain easy (mudah), Normal (sedang) dan Hard (sulit). Tetapi dalam beberapa game dapat kitra temukan juga pilihan expert (super sulit) dan juga realistic (seperti kenyataan) dll. Sebenarnya, ini hanyalah pilihan sebesar apa kita mau dipermankan? Kalau kita memilih easy, mereka hanya sedikit mempermainkan kita dan begitu seterusnya sampai tingkat expert yang artinya mereka akan sangat mempermainkan kita. Tapi yang memprihatinkan, kadang orang semakin bangga apabila bermain di tingakat expert. Kasihan.

Saya menulis ini bukan berarti saya melarang bermain game. Tapi hanya sedikit memperingatkan agar kita tidak selalu dipermainkan oleh game dan mengembalikan paradigma kita terhadap game bahwa itu adalah sarana hiburan semata.

Dipermainkan Permainan...

Bro, sis, tentu kita semua pernah merasakan enaknya sebuah permainan. Entah itu permainan tradisional ataupun permainan modern.

Fenomena hidupnya permainan di kehidupan manusia memang tidak bisa dihindarkan lagi. Mulai dari anak-anak TK bahkan sampai yang sudah dewasa pun banyak yang menjuluki dirinya sebagai game master , walaupun menurut saya itu tidak lebih dari bahasa yang lebih sopan untuk sebutan maniak!

Permainan memang merupakan sarana hiburan. Dan yang perlu diperhatikan adalah, yang namanya hiburan tentu dilakukan ketika kita sudah merasa jenuh. Lantas bagaimana bila ada orang yang bisa menghabiskan banyak waktunya disetiap hari hanya untuk bermain game, atau melakukan permainan? Salah satu contohnya seperti banyak yang bisa kita lihat sendiri di warnet-warnet yang menyediakan fasilitas game. Dalam konteks seperti itu, game bukan lagi menjadi media hiburan. Tetapi sudah menjadi gaya hidup atau bahkan sudah menjadi kebutuhan! Ironis bukan, manusia sudah dipermainkan oleh permainan.

Para programmer game telah menciptakan game sedemikian rupa sehingga membuat si pemakainya geregetan untuk terus memainkan game itu. sungguh terlihat betapa pandainya mereka membodohi kita. Di awal sebuah game (saya ambil contoh game RPG, Racing)mereka memprogram bahwa game itu mudah untuk kita lalui dan juga mereka menyisipkan sesuatu yang sekiranya bisa menarik perhatian kita. Misalkan, untuk permainan RPG, programmer sengaja memberikan hadiah kepada si pemain berupa item-item unik yang berkekuatan lumayan dahsyat. Sengaja mereka membuat item tersebut dalam kondisi yang belum mencapai level tertinggi. Hal ini dimaksudkan agar si pemain tersebut terus memainkannya dan berusaha untuk mendapatkannya. Tapi ironisnya, para gamer kadang kurang menyadari bahwa sebenarnya itu bertujuan untuk menyita waktu kita lebih lama dan malah beranggapan bahwa itu adalah sebuah tantangan.

Begitu pula untuk game Racing. Lebih khususnya permainan balapan liar yang mobilnya mengkilat dengan merk terkenal dan dapat dimodifikasi sesuka hati kita. Sebenarnya tidak sepenuhnya sesuka hati. Kadang ada beberapa item yang baru bisa diggunakan apabila kita telah menyelesaikan serangkaian balapan. Dan kadang setelah terbuka pun, masih harus menjalankan serangkaian balapan untuk mendapatkan uang untuk membeli spare part atau asesoris mobil tersebut. Tentu mereka (para programmer) sedah menciptakan susana game sedemikian rupa sehingga kita susah untuk memenangkan lomba. Dan secara psikologis, ini akan membuat kita semakin penasaran yang nanti nya membuat kita semakin ingin terus memainkan dan tentu membuat kita semakin banyak membuang waktu.

Hal yang paling menonjol lainnya dalam game adalah adanya tingkatan kesulitan (difficulty). Biasanya terdapat 3 pilihan. Antara lain easy (mudah), Normal (sedang) dan Hard (sulit). Tetapi dalam beberapa game dapat kitra temukan juga pilihan expert (super sulit) dan juga realistic (seperti kenyataan) dll. Sebenarnya, ini hanyalah pilihan sebesar apa kita mau dipermankan? Kalau kita memilih easy, mereka hanya sedikit mempermainkan kita dan begitu seterusnya sampai tingkat expert yang artinya mereka akan sangat mempermainkan kita. Tapi yang memprihatinkan, kadang orang semakin bangga apabila bermain di tingakat expert. Kasihan.

Saya menulis ini bukan berarti saya melarang bermain game. Tapi hanya sedikit memperingatkan agar kita tidak selalu dipermainkan oleh game dan mengembalikan paradigma kita terhadap game bahwa itu adalah sarana hiburan semata.

Blogger news